dulu... rasanya gak ada keinginan untuk sekolah jauh. gak ada keinginan untuk merantau dari rumah. gak kebayang klo manusia itu memang harus bertumbuh, berpendidikan, berpengalaman, berinteraksi dengan banyak orang, berkerja dsb.
yang ada dipikiran aku, cuma aku hidup dll bakalan sama umi abi, kemanapun, kapanpun, sebelum aku menikah.
masih ga nyangka sih, bakalan bisa hidup sendiri di kota orang, gak ada saudara sama sekali, bener-bener sndiri, cuma ketemu sama umi abi via video call aja.
awal ditinggal, sehari dua hari, jujur masih kepikiran. ini perjalanan panjang, yang bukan hanya dilakukan seminggu dua minggu, tapi kemungkinan akan lebih dari 3 tahun. krna kuliah paling enggak kan 7 atau 8 semester.
jauh.
krna waktu tempuh dari tempat aku menetap saat itu dengan rumah sekitar 24 jam perjalanan darat atau sekitar 1 jam jika menggunakan pesawat + dari bandara ke rumah 3 jam.
karena kondisi, jadi tidak memungkinkan untuk sering-sering pulang ke rumah.
hidup prihatin.
yaa mau gmna juga, namanya anak kos tetap harus hidup prihatin, apapun itu keadaanya, irit2. klo bisa masak, paling enggak masak nasi.
awal-awal, masih rajin, krna semangat menjalani rutinitas baru, dan jauh dari rumah. eksplor ini itu, main sana sini, belajar banyak.
sampai akhirnya, mulai betah.



Be First to Post Comment !
Post a Comment